Sunday, September 6, 2009

FiKiR sEjEnAk...

Kisah ibu dan anak...

Seorang anak mendapatkan ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur lalu menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Si ibu segera mengesatkan tangan di apron menyambut kertas yang dihulurkan oleh si anak lalu membacanya.
Kos upah membantu ibu:
1) Tolong pergi kedai : RM4.00
2) Tolong jaga adik : RM4.00
3) Tolong buang sampah : RM1.00
4) Tolong kemas bilik : RM2.00
5) Tolong siram bunga : RM3.00
6) Tolong sapu sampah : RM3.00
Jumlah : RM17.00
Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil sesuatu berlegar-legar si mindanya. Si ibu mencapai sebatang pen dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
1) Kos mengandungkanmu selama 9 bulan - PERCUMA
2) Kos berjaga malam kerana menjagamu - PERCUMA
3) Kos air mata yang menitis keranamu - PERCUMA
4) Kos kerunsingan kerana bimbangkanmu - PERCUMA
5) Kos menyediakan makan minum, pakaian, dan keperluanmu -PERCUMA
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - PERCUMA
Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh si ibu. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayangkan Ibu". Kemudian si anak mengambil pen dan menulis "Telah Dibayar" pada mukasurat yang sama ditulisnya.
Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya,Mengapa engkau menangis?.”“Kerana aku seorang wanita”, kata sang ibu kepadanya.“Aku tidak mengerti”, kata anak itu.Ibunya hanya memeluknya dan berkata,“Dan kau tak akan pernah mengerti” Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya,“Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?”“Semua wanita menangis tanpa alasan”, hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.
Anak laki-laki kecil itu pun lalu membesar menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita suka menangis. Akhirnya ia mendapat petunjuk dari Tuhan, Antara bisikan yang didengarinya adalah:
1. “Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang
istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup
lembut untuk memberikan kenyamanan ”
2. “Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima
penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya ”
3. “Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain
menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa
mengeluh”
4. “Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan
ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya ”
5. “Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan
melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya ”
6. “Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahawa seorang suami yang baik
takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan
hatinya untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu ”
7. “Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya
untuk digunakan walaupun kadangkala dia tidak memerlukannya.”
Tahukah kamu: Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya ¿ tempat dimana cinta itu ada.”

No comments:

Post a Comment